Senin, 23 Maret 2020

Routing Statis

KONFIGURASI ROUTING STATIS MENGGUNAKAN 3 ROUTER DI CISCO PACKET TRACER


Routing Static
Routing static itu merupakan jenis dari routing yang dilakukan oleh admin jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju dan semua itu dilakukan secara manual.
Routing static ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan
Pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
Routing static ini biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil

Dibalik semua itu, routing static juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan, diantaranya :
Kelebihan menggunakan Routing static
Meringankan kinerja processor router
Tidak ada bandwidth yang diguanakn untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket
Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis.
Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik.

  • Kelemahan menggunakan routing static
Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan
Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil.
Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual.
Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual.
  • Konfigurasi Routing Statis Menggunakan 3 Router di Cisco Packet Tracer
Kali ini mengatur router yang akan mengatur menggunakan 3 buah router, 3 buah switch dan 6 buah PC klien, dan alamat ipnya dapat dilihat pada topologi di bawah ini:
 
Keterangan:
3 router menyetujui dengan kabel dce.
Antar Switch ke router dihungkan menggunakan kabel lurus.
Klien PC beralih menggunakan kabel langsung. 
Untuk penghubung port antar perangkat bisa dilihat pada topologi diatas.

1. Sebelum melakukan perutean statistik pada setiap perute lebih baik buat catatan pada notepad atau peranti lunak untuk perutean perutean statistik pada masing-masing perute yang digunakan. Karena dalam melakukan routing routing harus ada tiga poin yang diisikan yaitu, jaringan netmask dan nexthop.


2. Pengaturan alamat ip di masing-masing router

Gambar diatas adalah pengaturan untuk pengaturan ip pada R1 

Pada antarmuka fastethernet 0/0 atur alamat ipnya dengan ip 192.168.1.1 dengan subnetmask 255.25.255.0.
Pada interfase serial 2/0 konfigurasikan alamat ipnya dengan ip 192.168.4.1 dengan subnetmask 255.255.255.0.
Setelah selesai mengkonfigurasi lalu verifikasi dengan perintah "sh ip int br".



Gambar diatas adalah verifikasi ip R1

 Gambar diatas adalah konfigurasi untuk pengaturan ip pada R2

Pada antarmuka fastethernet 0/0 atur alamat ipnya dengan ip 192.168.2.1 dengan subnetmask 255.25.255.0.
Pada interfase serial 2/0 atur alamat ipnya dengan ip 192.168.5.1 dengan subnetmask 255.255.255.0. 
 Pada interfase serial 3/0 atur alamat ipnya dengan ip 192.168.4.2 dengan subnetmask 255.255.255.0.
Setelah selesai mengkonfigurasi lalu verifikasi dengan perintah "sh ip int br".


Gambar diatas adalah verifikasi ip R2

Gambar diatas adalah konfigurasi untuk pengaturan ip R3 


Pada antarmuka fastethernet 0/0 atur alamat ipnya dengan ip 192.168.3.1 dengan subnetmask 255.25.255.0.
Pada interfase serial 3/0 atur alamat ipnya dengan ip 192.168.5.2 dengan subnetmask 255.255.255.0.
Setelah selesai mengkonfigurasi lalu verifikasi dengan perintah "sh ip int br".


Gambar diatas adalah verifikasi ip R3


3. Setelah selesai memasukan semua ip pada router langkah yang selanjutnya mengkonfigurasikan ip route.

R1


Untuk mengisi ip route ada tiga poin penting yang harus dipertimbangkan yaitu "ip network", "subnetmask", dan "nexthop (atau gateway pertama yang dilewati)". Setelah mamasukan ip route maka verifikasi dengan perintah "sh ip route". (rute nya lihat yang telah ditulis pada notepad)

Gambar memverifikasi ip route R1 tanda S menandakan router tersebut telah di routing secara statistik.

R2  



Untuk mengisi ip route ada tiga poin penting yang harus dipertimbangkan yaitu "ip network", "subnetmask", dan "nexthop (atau gateway pertama yang dilewati)". Setelah mamasukan ip route maka verifikasi dengan perintah "sh ip route". (rute nya lihat yang telah ditulis pada notepad)

  Gambar memverifikasi ip route R1 tanda S menandakan router tersebut telah di routing secara statistik.

R3 

Untuk mengisi ip route ada tiga poin penting yang harus dipertimbangkan yaitu "ip network", "subnetmask", dan "nexthop (atau gateway pertama yang dilewati)". Setelah mamasukan ip route maka verifikasi dengan perintah "sh ip route". (rute nya lihat yang telah ditulis pada notepad)


Gambar memverifikasi ip route R1 tanda S menandakan router tersebut telah di routing secara statistik.

4. Setelah selesai mengkonfigurasi pada setiap router maka selanjutnya addalah mengisi alamat ip pada setiap-pc klien.
 Pengaturan setiap ip pada klien sesuai dengan keterangan ip yang ada pada topologi.

5. Langkah selanjutnya adalah melakukan tes koneksi dengan cara ping dan mengirim PDU.
Tes koneksi dengan pin, sebelum ping ke alamat ip pc yang dituju ketik perintah ipconfig dulu untuk tahu ip yang telah disetting sebelumnya.

 Gambar ipconfig pada pc client pertama

Gambar diatas adalah gambar yang menunjukkan hasil pengepingan dari klien pc yang memiliki alamt alamat ip 192.168.1.2 menuju ke alamat ip 192.168.2.2.

Gambar diatas adalah gambar yang menunjukkan hasil pengepingan dari klien pc yang memiliki alamt alamat ip 192.168.1.2 menuju ke alamat ip 192.168.3.2.

Hasil tes pengoneksian dengan menggunakan pengiriman PDU adalah seperti gambar dikirimkan ini.

Routing statis telah berhasil dikonfigurasikan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan. 





Kesimpulan:
1. Untuk memudahkan routing yang diterjemahkan lebih baik tentukan dulu ip rute atau jalur yang diambil bisa ditulis di dalam notepad atau dikertas.
2. Routing statistik bisa diibaratkan paket pengiriman yang hanya tahu "jalan pergi dan tak tau arah jalan pulang" jadi perlu akan routing routing statistik harus menonaktifkan semua ip rute di setiap routernya agar semua router yang terhubung dapat bertukar data dan pertukaran.

Routing Dinamis

Routing Dinamis


A. Router Dinamis

Router dinamis adalah router yang me-rutekan jalur yang dibuat otomatis oleh router yang sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru.
Routing dinamis merupakan protokol routing yang digunakan untuk menemukan jaringan serta untuk melakukan pembaruan tabel routing pada router. Routing dinamis lebih mudah dari pada menggunakan routing statistik dan default, akan tetapi ada perbedaan dalam proses-proses di router CPU dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.

B. Dinamis Router Keuntungan dan Kerugian

Perutean keuntungan dinamis menguntungkan:
  • Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya (kaki-ditugaskan).
  • Tidak perlu tahu semua alamat jaringan yang ada.
  • Ketika terjadi suatu jaringan baru tidak perlu semua router menunggu. Hanya router-router yang menerima.
Kerugian routing yang dinamis:
  • Beban kerja router lebih berat karena selalu terbagi ip table pada setiap waktu tertentu.
  • Kecepatan pengenalan dan kelengkapan tabel ip terbilang lama karena router membroadcast ke semua router sampai ada yang cocok setelah mengkonfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapatkan semua alamat IP yang ada.


  • KONFIGURASI ROUTING DINAMIK DENGAN PACKET TRACER
Technical Order
  • Router ke router : Serial
  • Router ke switch : FastEthernet (boleh pake Ethernet tapi lebih cepat FastEthernet)
  • Switch ke PC : FastEthernet
  • Konektor yang warna merah menggunakan Serial DTE
  •  (recommended) Sebaiknya menggunakan Routers yang Generic (Router-PT) agar kita tidak perlu menambahkan modul pada komponen router.
  • (recommended) Untuk Switches gunakan Generic (Switch-PT)
  • Konfigurasi ini menggunakan CLI (command-line interface)
== KONFIGURASI ROUTER ==
 Sterling
Router>en
Router#conf  ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#interface serial 3/0
Router(config-if)#ip address 172.16.2.1.255.255.255.0
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastethernet 0/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip address 172.16.1.1. 255.255.255.0
 Hoboken
Router#conf ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#interface serial 2/0
Router(config-if)#ip address 172.16.2.2.255.255.255.0
Router(config-if)#interface serial 3/0
Router(config-if)#ip address 172.16.4.1.255.255.255.0
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastethernet 0/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip address 172.16.3.1.255.255.255.0
Waycross
Router#conf  ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#interface serial 2/0
Router(config-if)#ip address 172.16.4.2.255.255.255.0
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastethernet 0/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip address 172.16.5.1.255.255.255.0
== KONFIGURASI PC ==
STERLING
PC 0 : IP 172.16.1.2GW 172.16.1.1
PC 1 : IP 172.16.1.3 GW 172.16.1.1
HOBOKEN
PC 2 : IP 172.16.3.2GW 172.16.3.1
PC 3 : IP 172.16.3.3 GW 172.16.3.1
WAYCROSS
PC 4 : IP 172.16.5.2 GW 172.16.5.1
PC 5 : IP 172.16.5.3 GW 172.16.5.1

== KONFIGURASI ROUTER DINAMIK ==
Pada konfigurasi router Dinamik, Tambahkan semua network yang telah diatur pada masing masing router. Misalnya tambahkan semua network pada Sterling ke dalam settingan Router  RIP  pada Sterling. Untuk lebih jelasnya lihat konfigurasi di bawah ini:
Sterling
Router>en
Router#conf  ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 172.16.2.0
Router(config-router)#network 172.16.1.0
 Hoboken
Router>en
Router#conf  ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 172.16.2.0
Router(config-router)#network 172.16.4.0
Router(config-router)#network 172.16.3.0
 Waycross
Router>en
Router#conf ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 172.16.4.0
Router(config-router)#network 172.16.5.0
Semua sudah terkonfigurasi,setelah itu kita ping pada masing-masing PC/Router,seperti pada contoh di bawah ini.
 
Menggabungkan 2 group yang sudah kita buat (static & dinamik) menjadi 1 group jaringan dengan wireless